Kamis, 31 Januari 2013

Posted by Unknown On 1/31/2013 01:38:00 AM

   Ludwig van Beethoven (dibaptis 17 Desember 1770 di Bonn, wafat 26 Maret 1827 di Wina) adalah seorang komponis musik klasik dari Jerman. Karyanya yang terkenal adalah simfoni ke-lima dan ke-sembilan, dan juga lagu piano Für Elise. Ia dipandang sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting dalam masa peralihan antara Zaman Klasik danZaman Romantik. Semasa muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya di WinaAustria, tempatnya tinggal. Namun, pada tahun 1801, ia mulai menjadi tuli.
Ketuliannya semakin parah dan pada 1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia tak lagi bisa bermain dalam konser, ia terus mencipta musik, dan pada masa ini mencipta sebagian karya-karyanya yang terbesar. Ia menjalani sisa hidupnya di Wina dan tak pernah menikah.

Keluarga dan masa muda
Kakek Beethoven, Ludwig Louis van Beethoven (1712-1773) bertugas sebagai penyanyi di kapel istana Bonn. Ayahnya, Johann van Beethoven (1740-1792) bekerja sebagai penyanyi tenor untuk pangeran Bonn (dari tahun 1752). Ibunya bernama Maria Magdalena Keverich (1767-1787). Johann van Beethoven memaksa anaknya latihan piano berjam-jam karena menginginkan anaknya menjadi 'anak ajaib' seperti Mozart. Beethoven mengadakan konser pertamanya pada tanggal 26 Maret 1778 tapi kepandaiannya tak setara dengan Mozart pada usia yang sama.



Rumah kelahiran Beethoven di BonnMasa muda
masa muda
Guru komposisi pertama Beethoven adalah Christian Gottlob Neefe (1748-1798). Neefe yang melihat bakat musik Beethoven mengajari Beethoven memainkan komposisi-komposisi milikBach dan cara berimprovisasi, dia juga membantu Beethoven menerbitkan karya pertamanya (1783). Dalam sebuah majalah musik, Neefe menulis bahwa Beethoven bisa menjadi ‘Mozart’ yang kedua seandainya ia meneruskan kariernya.


Beethoven pada usia 13 tahun
Pangeran Bonn, Franz Xaver Stelker menunjuk Beethoven sebagai wakil Neefe dalam bermain organdan harpsikord. Pada 1783, Beethoven menerbitkan tigasonata yang didekasikan kepada Pangeran Franz, tapi karena ia belum mendapatkan gaji dari pekerjaannya, Beethoven meminta untuk menjadi wakil Neefe secara resmi. Permohonan ini dikabulkan pada tahun 1784. Pada 1785, Beethoven menggubah tiga trio piano untuk pangeran namun karya ini tak diterbitkan sampai Beethoven meninggal. Pada saat yang sama, Beethoven belajar musik pada Franz Ries.
Pada 1787, Beethoven pergi ke Wina atas perintah Pangeran. Di sana ia bertemu dengan Mozart dan memainkan piano di depannya. Mozart sangat kagum dengan Beethoven dan dia mengatakan bahwa Beethoven bisa menjadi musikus besar pada masa depan nanti. Kunjungan Beethoven hanya sementara karena uangnya habis, dia juga dipanggil pulang ke Bonn karena ibunya sakit parah akibat TBC, yang kemudian merenggut nyawanya pada 17 Juli 1787. Beethoven terbeban mengurusi kedua adiknya yang masih kecil. Karena ayahnya pemabuk dan menghambur-hamburkan uang untuk alkohol, Beethoven meminta agar gaji ayahnya diberikan kepadanya. Beethoven mendapat penghasilan tetap dengan memberi les piano kepada keluarga bangsawan.
Posted by Unknown On 1/31/2013 01:34:00 AM

Kata-kata yang ditulis Beethoven,


Versi asli bahasa Jerman
O Freunde, nicht diese Töne!
Sondern laßt uns angenehmere
anstimmen und freudenvollere.
Freude!
Freude, schöner Götterfunken
Tochter aus Elysium,
Wir betreten feuertrunken,
Himmlische, dein Heiligtum!
Deine Zauber binden wieder
Was die Mode streng geteilt;
Alle Menschen werden Brüder,
(teks asli Schiller:
Was der Mode Schwert geteilt;
Bettler werden Fürstenbrüder,)
Wo dein sanfter Flügel weilt.
Wem der große Wurf gelungen,
Eines Freundes Freund zu sein;
Wer ein holdes Weib errungen,
Mische seinen Jubel ein!
Ja, wer auch nur eine Seele
Sein nennt auf dem Erdenrund!
Und wer's nie gekonnt, der stehle
Weinend sich aus diesem Bund!
Freude trinken alle Wesen
An den Brüsten der Natur;
Alle Guten, alle Bösen
Folgen ihrer Rosenspur.
Küsse gab sie uns und Reben,
Einen Freund, geprüft im Tod;
Wollust ward dem Wurm gegeben,
und der Cherub steht vor Gott.
Froh, wie seine Sonnen fliegen
Durch des Himmels prächt'gen Plan,
Laufet, Brüder, eure Bahn,
Freudig, wie ein Held zum Siegen.
Seid umschlungen, Millionen!
Diesen Kuß der ganzen Welt!
Brüder, über'm Sternenzelt
Muß ein lieber Vater wohnen.
Ihr stürzt nieder, Millionen?
Ahnest du den Schöpfer, Welt?
Such' ihn über'm Sternenzelt!
Über Sternen muß er wohnen.
Bagian terakhir mengulang kata-kata:
Freude, schöner Götterfunken
Tochter aus Elysium/
Seid umschlungen, Millionen!
Diesen Kuß der ganzen Welt!


Terjemahan bahasa Indonesia
Oh teman-teman, bukan nada-nada seperti ini!
Melainkan, marilah kita menaikkan suara bersama
(Dengan nada) yang lebih baik dan penuh suka cita.
Suka cita!
Suka cita, kemilau indah para dewa,
Putri Elysium,
Dengan berapi-api kami memasuki,
Wahai dewi, tempat sucimu.
Kegaibanmu menyatukan kembali
Apa yang telah dipisahkan oleh kebiasaan yang kaku;
Semua manusia menjadi saudara
(teks asli Schiller:
Apa yang telah dipisahkan oleh pedang kebiasaan;
Para pengemis menjadi saudara pangeran)
Di tempat sayap lembutmu terkembang.
Barangsiapa telah dilimpahi keberuntungan,
Hendaklah ia menjadi teman dari teman;
Barangsiapa telah mendapatkan istri yang setia,
Gabungkanlah itu dalam sorak sorai kita!
Sungguh, walaupun seseorang hanya memiliki satu nyawa,
Miliknyalah sendiri itu di seluruh dunia!
Dan biarkan dia yang tidak tahu akan hal ini pergi
Dengan meratap dari kumpulan ini.
Semua makhluk mereguk kesukacitaan
Dari buah dada Sang Alam;
Semua yang baik, semua yang buruk
Mengikuti jejaknya yang bertabur mawar.
Ciuman dia berikan kepada kita, dan minuman anggur,
(dan) Seorang sahabat, yang setia sampai mati;
Kenikmatan diberikan kepada cacing,
Dan sang malaikat berdiri di hadapan Tuhan.
Penuh suka cita, tatkala matahari-Nya bergegas
Melewati kejayaan surga,
Cepatlah, saudara-saudaraku, pada jalanmu,
penuh kegembiraan laksana seorang ksatria menuju kemenangan.
Saling berpelukanlah, wahai jutaan manusia!
Dengan ciuman ini untuk seluruh dunia!
Saudara-saudara, di atas bintang-bintang
pastilah tinggal Bapa Pengasih.
Apakah kalian berlutut di hadapan-Nya, wahai jutaan manusia?
Apakah engkau merasakan kehadiran Sang Pencipta, wahai Dunia?
Carilah Dia di atas bintang-bintang!
Di atas bintang-bintang pastilah Dia tinggal.
Bagian terakhir mengulang kata-kata:
Suka cita, kemilau indah para dewa,
Putri Elysium,
Saling berpelukanlah, wahai jutaan manusia!
Dengan ciuman ini untuk seluruh dunia!

Jumat, 18 Januari 2013

Posted by Unknown On 1/18/2013 08:32:00 PM

Tempat Wisata Paling Indah di Indonesia

1. Pulau Komodo
Pulau Komodo 9 Tempat Wisata Paling Indah di Indonesia
Yang satu ini adalah wisata yang lain dari yang lain, sensasi bertemu langsung dengan monster pra Sejara langsung di habitatnya pasti memberi sensasi tersendiri. pulau komodo yang menjadi lokasi satu-satunya didunia yang masih menyimpan “sang naga komodo” ini wajib di kunjunggi, karena selain wisata komodo, di pulau komodo juga menyajikan wisata pantai yang tak kala dari pantai-pantai lainnya di indonesia. Pulau Komodo terletak di sebuah selat antara Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Dasar laut perairan Komodo adalah yang terbaik di dunia, di permukaan laut menyembulnya daratan-daratan kering yang berbukit karang.
2. Pulau Bintan, Riau
1 9 Tempat Wisata Paling Indah di Indonesia
Pulau Bintan teletak di Provinsi Kepulauan Riau, suasana di pulau ini sungguh memikat, keindahan alam salah satunya. Kemilau pasir putih, birunya air laut, dan rimbunnya pepohonaan merupakan perpaduan yang membuat pulau ini begitu cantik. Di pulau ini terdapat banyak tersedia resor yang bisa disewa untuk bulan madu, private beach, wisata selam, serta wisata kuliner yang bisa jadi alternatif saat berbulan madu.
3. Pantai Senggigi, Lombok
Posted by Unknown On 1/18/2013 08:27:00 PM

Setelah salam membaca istigfar (Asytaghfirullah)  sebanyak tiga kali kemudian mengucapkan,
اللَّهُمَ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Ya Allah, Engkau Mahasejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan. Mahaberkah Engkau, wahai Rabb pemilik keagungan dan kemuliaan.” (Sahih; H.R. Muslim, no. 591)
Patut diperhatikan bahwa lafal zikir di atas tidak boleh ditambah dengan kata-kata:
وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَأَدْخِلْنَا دَارَ السَّلاّمِ
Hal itu dikarenakan lafal tersebut tidak berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. LihatMisykatul Mashabih, 1:303; Hasyiyah Ath-Thahawi ‘alal Maraqiy, 2:311.
- Kemudian mengucapkan,
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Tidak ada sembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mampu mencegah sesuatu yang telah Engkau berikan dan tidak ada yang mampu memberi sesuatu yang Engkau cegah. Tidak bermanfaat kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya untuk (menebus) siksaan-Mu.” (Sahih; H.R. Bukhari, no. 6862; Muslim, no. 593; An-Nasa’i, no. 1341)

Selasa, 15 Januari 2013

Posted by Unknown On 1/15/2013 11:49:00 PM

Sunan Kalijaga


Berkas:Sunan Kalijaga.jpg
Sunan Kalijaga atau Sunan Kalijogo adalah seorang tokoh Wali Songo yang sangat lekat dengan Muslim di Pulau Jawa, karena kemampuannya memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi Jawa. Makamnya berada di Kadilangu, Demak.
Riwayat
Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinanPanembahan Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang "tatal" (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.
Kelahiran
Sunan Kalijaga diperkirakan lahir pada tahun 1450 dengan nama Raden Said. Dia adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur. Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, danRaden Abdurrahman. Berdasarkan satu versi masyarakat Cirebon, nama Kalijaga berasal dari Desa Kalijaga di Cirebon. Pada saat Sunan Kalijaga berdiam di sana, dia sering berendam di sungai (kali), atau jaga kali.
Silsilah
Mengenai asal usul beliau, ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa beliau juga masih keturunan Arab. Tapi, banyak pula yang menyatakan ia orang Jawa asli. Van Den Berg menyatakan bahwa Sunan Kalijaga adalah keturunan Arab yang silsilahnya sampai kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Sementara itu menurut Babad Tuban menyatakan bahwa Aria Teja alias 'Abdul Rahman berhasil mengislamkan Adipati Tuban, Aria Dikara, dan mengawini putrinya. Dari perkawinan ini ia memiliki putra bernama Aria Wilatikta. Menurut catatan Tome Pires, penguasa Tuban pada tahun 1500 M adalah cucu dari peguasa Islam pertama di Tuban. Sunan Kalijaga atau Raden Mas Said adalah putra Aria Wilatikta. Sejarawan lain seperti De Graaf membenarkan bahwa Aria Teja I ('Abdul Rahman) memiliki silsilah dengan Ibnu Abbas, paman Muhammad. Sunan Kalijaga mempunyai tiga anak salah satunya adalah Umar Said atau Sunan Muria.